Senin, 27 September 2010

Mari ber-Ekaristi dengan baik dan benar

1. Masuk ke Gereja membuat tanda salib. Jgn buru2, tetapi hayatilah dan syukurilah bahwa karena rahmat Baptis anda bisa bergabung ke dlm persekutuan Gereja. Jgn membiasakan memberi air suci pada orang lain dgn mengulurkan jari anda. Ketika anda dibaptis anda dipanggil dgn nama pribadi anda, berarti sgt personal, maka tanda salib jgn dibuat dgn asal2an

2. Perayaan Ekaristi/ Misa Kudus  adalah rangkaian doa. Maka tanda salib hanya dilakukan pada AWAL dan AKHIR MISA KUDUS saja yaitu ketika imam memulai dan mengakhiri misa. Jangan buat tanda salib banyak2.

3.  Ketika doa pembukaan (dan pada kesempatan lain yg disediakan), sampaikanlah ujud pribadi anda dalam hati. Pada zaman dahulu, kesempatan ini diisi dgn doa spontan oleh umat yg hadir, yg akhirnya ditutup oleh imam.

4. Tanda salib yg dibuat sebaiknya tanda salib besar, yaitu dgn menyentuh pusar (sebagai lambang inkarnasi Kristus). Tidak membuat tanda salib ketika imam memberi absolusi umum ("...semoga Alah mengasihani kita...dst.."), karena yg kita ikuti adalah Misa Kudus bukan Sakramen Tobat.

5. Berlutut sebelum duduk, jgn asal2an, jgn hanya membungkuk, kecuali terpaksa. Yang ada di depan anda adalah Kristus sebenar2nya dalam rupa Hosti  di Tabernakel. Ingatlah sejenak juga akan inkarnasi Kristus. Hosti dalam Tabernakel, bisa diasosiasikan dgn Kristus dalam rahim Maria

6. Nyanyikanlah Tuhan Kasihanilah kami dan Kemuliaan dengan penuh hormat. Harap diingat bahwa Kemuliaan adalah kidung malaikat di padang Efrata ketika kelahiran Kristus. Jadi, mohon dinyanyikan dengan penuh sukacita dan hormat

7. Bacaan kitab suci yg dibacakan dr ambo (mimbar) adalah waktu Allah berbicara dan kita mendengarkan, yaitu menyimak dengan penuh perhatian. Jika paroki anda menyediakan teks misa, anda lebih baik membaca kutipan bacaan sebelum misa dimulai. TATAP lektor/imamnya karena Allah sedang berbicara pada anda.Komunikasi yg baik dalam percakapan  adalah SALING MENATAP bukan? PEMBACAAN INJIL -dan bukannya homili - adalah PUNCAK LITURGI SABDA. Harap diingat, suara yg anda dengar adalah Suara Kristus sendiri karena imam bertindak IN PERSONA CHRISTI (mewakili Kristus sepenuh-penuhnya)

9. Mohon menyanyikan KUDUS dengan sepenuh hati, dengan keagungan, jangan asal2n. Dikarenakan bahwa ketika menyanyikan/mengucapkan KUDUS kita bergabung dengan seluruh penghuni surga yang memuji Allah tak henti.

8. Ketika konsekrasi (Hosti diangkat dan Piala diangkat) anda boleh mengangkat kedua tangan yg terkatup seperti ritus  ibadat di pura Hindu, NAMUN SEBENARNYA berlutut sudah merupakan ungkapan PENYEMBAHAN. Harap diingat,  Suara yg anda dengar (Inilah TubuhKU, Inilah darahKU, adalah Suara Kristus sendiri. Lagi, hal ini dikarenakan Imam bertindak IN PERSONA CHRISTI.  Jadi? Tataplah Hosti dan Piala itu dgn penuh hormat, yakinkan pada diri anda kalau itu adalah Kristus sendiri, bukannya sibuk dengan permohonan dalam hati.

9. Ketika imam mengucapkan/menyanyikan : "Dengan perantaraan Kristus, bersama dia, dan dalam Dia...dst..." IKUTILAH DALAM HATI. TATAPLAH HOSTI DAN PIALA YG DIANGKAT.  Ketika "AMIN" dinyanyikan (dlm bahasa inggris disebut THE GREAT AMEN"). Mohon dinyanyikan dengan sepenuh hati, dengan suara terindah yg anda miliki. Dikarenakan bahwa THE GREAT AMEN ini adalah PUNCAK LITURGI EKARISTI.

10. Jangan menadahkan tangan seperti imam, pada waktu berdoa atau menyanyikan  Bapa Kami.  Dikarenakan imam sedang berdoa atas nama Gereja atau IN PERSONA ECCLESIA.  Sikap yg benar adalah mengatupkan tangan, tanda berdoa.

11. TIDAK MENGUCAPKAN DOA PRESIDENSIAL (yg boleh diucapkan oleh imam saja) doa: "..jgn perhitungkan dosa kami tetapi perhatikanlah iman GerejaMu" CUKUP DIAMINKAN.

12. Ketika menerima komuni, TATAPLAH terlebih dahulu hosti yg diangkat sebelum ditaruh di tangan anda. AMIN HARUS DIUCAPKAN DENGAN PENUH IMAN.

13. Tidak perlu ikut menghormat ketika imam menghormati Tabernakel dan altar. (Ini hanya kebiasaan di Indonesia tapi bukan ritus romawi resmi) 

14. Tanda salib pada saat keluar Gereja, sebenarnya tidak perlu dilakukan. Tanda salib sebelum anda masuk sebenarnya kurang lebih berfungsi seperti wudhu, yaitu untuk menyucikan (dan mengingatkan akan Baptis). Ketika anda selesai misa, Kristus  sudah masuk dalam tubuh anda. Tetapi tidak ada salahnya kalau dilakukan, asal jgn karena latah, namun harus disertai kesadaran iman, bahwa anda kini diutus untuk mewartakan karya salib Kristus lewat perkataan dan perbuatan.

Anda harus menjadi contoh bagi orang lain. Jangan takut untuk mensosialisasikan hal2 di atas pada siapa saja yg menghadiri misa bersama anda.
Tambahan : Sampaikan dengan sopan pada saudara dari persekutuan gerejawi lain (Protestan) agar mereka tidak ikut mengambil komuni, namun boleh menerima berkat seperti katekumen yaitu dengan menyilangkan tangan di depan dada, sehingga yang memberikan komuni tahu bahwa dia bukanlah seorang katolik. Ini disebabkan komuni hanya diperuntukkan bagi mereka yg berada dalam persekutuan penuh dengan Uskup Roma (Paus sebagai penerus Petrus)

Tambahan bagi perempuan katolik: Jangan merasa terhalang menerima komuni jika anda sedang mengalami datang bulan. Tuhan Yesus tidak mempermasalahkan sesuatu yg manusiawi. Konsep terhalang karena datang bulan hanya ada di tetangga seberang.

Salam damai selalu

Tidak ada komentar: