Senin, 27 September 2010

Mari ber-Ekaristi dengan baik dan benar

1. Masuk ke Gereja membuat tanda salib. Jgn buru2, tetapi hayatilah dan syukurilah bahwa karena rahmat Baptis anda bisa bergabung ke dlm persekutuan Gereja. Jgn membiasakan memberi air suci pada orang lain dgn mengulurkan jari anda. Ketika anda dibaptis anda dipanggil dgn nama pribadi anda, berarti sgt personal, maka tanda salib jgn dibuat dgn asal2an

2. Perayaan Ekaristi/ Misa Kudus  adalah rangkaian doa. Maka tanda salib hanya dilakukan pada AWAL dan AKHIR MISA KUDUS saja yaitu ketika imam memulai dan mengakhiri misa. Jangan buat tanda salib banyak2.

3.  Ketika doa pembukaan (dan pada kesempatan lain yg disediakan), sampaikanlah ujud pribadi anda dalam hati. Pada zaman dahulu, kesempatan ini diisi dgn doa spontan oleh umat yg hadir, yg akhirnya ditutup oleh imam.

4. Tanda salib yg dibuat sebaiknya tanda salib besar, yaitu dgn menyentuh pusar (sebagai lambang inkarnasi Kristus). Tidak membuat tanda salib ketika imam memberi absolusi umum ("...semoga Alah mengasihani kita...dst.."), karena yg kita ikuti adalah Misa Kudus bukan Sakramen Tobat.

5. Berlutut sebelum duduk, jgn asal2an, jgn hanya membungkuk, kecuali terpaksa. Yang ada di depan anda adalah Kristus sebenar2nya dalam rupa Hosti  di Tabernakel. Ingatlah sejenak juga akan inkarnasi Kristus. Hosti dalam Tabernakel, bisa diasosiasikan dgn Kristus dalam rahim Maria

6. Nyanyikanlah Tuhan Kasihanilah kami dan Kemuliaan dengan penuh hormat. Harap diingat bahwa Kemuliaan adalah kidung malaikat di padang Efrata ketika kelahiran Kristus. Jadi, mohon dinyanyikan dengan penuh sukacita dan hormat

7. Bacaan kitab suci yg dibacakan dr ambo (mimbar) adalah waktu Allah berbicara dan kita mendengarkan, yaitu menyimak dengan penuh perhatian. Jika paroki anda menyediakan teks misa, anda lebih baik membaca kutipan bacaan sebelum misa dimulai. TATAP lektor/imamnya karena Allah sedang berbicara pada anda.Komunikasi yg baik dalam percakapan  adalah SALING MENATAP bukan? PEMBACAAN INJIL -dan bukannya homili - adalah PUNCAK LITURGI SABDA. Harap diingat, suara yg anda dengar adalah Suara Kristus sendiri karena imam bertindak IN PERSONA CHRISTI (mewakili Kristus sepenuh-penuhnya)

9. Mohon menyanyikan KUDUS dengan sepenuh hati, dengan keagungan, jangan asal2n. Dikarenakan bahwa ketika menyanyikan/mengucapkan KUDUS kita bergabung dengan seluruh penghuni surga yang memuji Allah tak henti.

8. Ketika konsekrasi (Hosti diangkat dan Piala diangkat) anda boleh mengangkat kedua tangan yg terkatup seperti ritus  ibadat di pura Hindu, NAMUN SEBENARNYA berlutut sudah merupakan ungkapan PENYEMBAHAN. Harap diingat,  Suara yg anda dengar (Inilah TubuhKU, Inilah darahKU, adalah Suara Kristus sendiri. Lagi, hal ini dikarenakan Imam bertindak IN PERSONA CHRISTI.  Jadi? Tataplah Hosti dan Piala itu dgn penuh hormat, yakinkan pada diri anda kalau itu adalah Kristus sendiri, bukannya sibuk dengan permohonan dalam hati.

9. Ketika imam mengucapkan/menyanyikan : "Dengan perantaraan Kristus, bersama dia, dan dalam Dia...dst..." IKUTILAH DALAM HATI. TATAPLAH HOSTI DAN PIALA YG DIANGKAT.  Ketika "AMIN" dinyanyikan (dlm bahasa inggris disebut THE GREAT AMEN"). Mohon dinyanyikan dengan sepenuh hati, dengan suara terindah yg anda miliki. Dikarenakan bahwa THE GREAT AMEN ini adalah PUNCAK LITURGI EKARISTI.

10. Jangan menadahkan tangan seperti imam, pada waktu berdoa atau menyanyikan  Bapa Kami.  Dikarenakan imam sedang berdoa atas nama Gereja atau IN PERSONA ECCLESIA.  Sikap yg benar adalah mengatupkan tangan, tanda berdoa.

11. TIDAK MENGUCAPKAN DOA PRESIDENSIAL (yg boleh diucapkan oleh imam saja) doa: "..jgn perhitungkan dosa kami tetapi perhatikanlah iman GerejaMu" CUKUP DIAMINKAN.

12. Ketika menerima komuni, TATAPLAH terlebih dahulu hosti yg diangkat sebelum ditaruh di tangan anda. AMIN HARUS DIUCAPKAN DENGAN PENUH IMAN.

13. Tidak perlu ikut menghormat ketika imam menghormati Tabernakel dan altar. (Ini hanya kebiasaan di Indonesia tapi bukan ritus romawi resmi) 

14. Tanda salib pada saat keluar Gereja, sebenarnya tidak perlu dilakukan. Tanda salib sebelum anda masuk sebenarnya kurang lebih berfungsi seperti wudhu, yaitu untuk menyucikan (dan mengingatkan akan Baptis). Ketika anda selesai misa, Kristus  sudah masuk dalam tubuh anda. Tetapi tidak ada salahnya kalau dilakukan, asal jgn karena latah, namun harus disertai kesadaran iman, bahwa anda kini diutus untuk mewartakan karya salib Kristus lewat perkataan dan perbuatan.

Anda harus menjadi contoh bagi orang lain. Jangan takut untuk mensosialisasikan hal2 di atas pada siapa saja yg menghadiri misa bersama anda.
Tambahan : Sampaikan dengan sopan pada saudara dari persekutuan gerejawi lain (Protestan) agar mereka tidak ikut mengambil komuni, namun boleh menerima berkat seperti katekumen yaitu dengan menyilangkan tangan di depan dada, sehingga yang memberikan komuni tahu bahwa dia bukanlah seorang katolik. Ini disebabkan komuni hanya diperuntukkan bagi mereka yg berada dalam persekutuan penuh dengan Uskup Roma (Paus sebagai penerus Petrus)

Tambahan bagi perempuan katolik: Jangan merasa terhalang menerima komuni jika anda sedang mengalami datang bulan. Tuhan Yesus tidak mempermasalahkan sesuatu yg manusiawi. Konsep terhalang karena datang bulan hanya ada di tetangga seberang.

Salam damai selalu

Jumat, 10 September 2010

aku dan dia

aku dan dia...
saling menyapa...
dengan canda dan tawa...

aku dan dia...
memberi warna...
dengan senyum dan kata...

aku dan dia...
memaknai kemurnian cinta...
dengan saling menjaga...

aku dan dia...
manusia yang fana...
berusaha menjadi sempurna...

aku dan dia...
saling berbagi rasa...
dalam suka dan duka...

aku dan dia...
saling mencinta...
dan kami bahagia...

aku dan dia...
manusia biasa...
dengan Allah yang luar biasa...


Tubuhku bait Allah

Banyak yang dunia ini tawarkan...
Banyak juga yang menggiurkan...
Mulai dari yang mencari kesenangan...
Sampai yang ketagihan...

Dunia belakangan hari ini...
Semakin menawarkan kepuasan diri...
Dari alasan seni...
Sampai ke pengakuan diri...

Tubuh dieksploitasi dengan berbagai tujuan...
Dari bisnis jalanan...
Sampai di kamar hotel berbintang...

Manusia dilucuti dengan pornografi...
Dari tayangan internet dan DVD...
Sampai dengan yang ketagihan mastrubasi...

Apakah kaum muda hanya berdiam diri...
Atau malah terus terjebak dalam mencari jati diri...
Mari menjadi solusi...
Bagi generasi ini...

Tubuh kita adalah Bait Allah...
Tempat semua berkat tercurah...
Jangan sia-siakan masa muda ini...
Mari ambil bagian dalam sejarah ini...

Katakan tidak pada pornografi...
Katakan tidak pada masturbasi...
Mari kita menjaganya tetap suci
Karena Tubuh kita adalah Bait Illahi ...



Syukuri dan sayangi yang sudah ada padamu

Jika kamu memancing ikan....
Setelah ikan itu terkait di mata kail, hendaklah kamu mengambil ikan itu....
Janganlah kamu lepaskan ia ke dalam air begitu saja....
Karena ia akan sakit oleh tajamnya mata kailmu dan mungkin ia akan menderita selagi ia masih hidup.

Begitulah juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang...
Setelah ia mulai menyayangimu hendaklah kamu menjaga hatinya....
Janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja....
Karena dia akan terluka oleh kenangan bersamamu dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya selagi dia mengingatmu....

Jika kamu menampung air biarlah apa adanya, jangan terlalu mengharap pada tempatnya dan janganlah menganggap ia begitu teguh....cukuplah sekedar untuk keperluanmu....
Apabila sekali ia retak....tentu sukar untuk menambalnya seperti sedia kala
Akhirnya ia dibuang....Sedangkan jika kamu coba memperbaikinya mungkin ia masih dapat dipergunakan lagi....

Begitu juga jika kamu memiliki seseorang, terimalah apa adanya....
Janganlah kamu terlalu mengaguminya dan janganlah kamu menganggapnya begitu istimewa....
Anggaplah dia manusia biasa.
Apabila sekali dia melakukan kesalahan bukan mudah bagi kamu untuk memaafkannya....
akhirnya kamu akan kecewa dan meninggalkannya.

Apabila kamu bisa memaafkannya, mungkin hubunganmu akan bisa selamanya dan terus sampai akhir hayat kalian....

Jika kamu telah memiliki sepiring nasi dan lauk... pasti baik untuk kesehatanmu.
Mengenyangkan. Berkhasiat.
Mengapa kamu tidak puas, coba mencari makanan yang lain..
Terlalu ingin mengejar kelezatan.
Kelak, nasi itu akan basi dan kamu tidak boleh memakannya.
Kamu akan menyesal.

Begitu juga jika kamu telah bertemu dengan seorang yang spesial.... yang membawamu kebaikan kepada dirimu.
Menyayangimu. Mengasihimu.
Mengapa kamu sia-siakan, coba membandingkannya dengan yang lain.
Terlalu mengejar kesempurnaan.
Kelak, kamu akan kehilangannya apabila dia menjadi milik orang lain Kamu juga yang akan menyesal..

Syukuri dan sayangi yang sudah ada padamu...

Makna Natal

Atas nama natal...
Pesta Pora digelar...
Makanan dan minuman dihidangkan...
Uang dikeluarkan untuk membeli segala pernak pernik natal...
Uang dikeluarkan untuk membeli perhiasan dan pakaian...
Uang dikeluarkan untuk menciptakan suasana natal...
Uang dikeluarkan untuk membeli hadiah...
Rumah dipenuhi dengan pohon dan segala atribut natal...
Jalanan dipenuhi dengan lagu dan nyanyian natal...
Pusat perbelanjaan menggelar diskon...
Pusat perbelanjaan mengadakan acara-acara menarik...
Pusat perbelanjaan menciptakan nuansa natal...
Restauran dan Cafe menawarkan paket-paket menarik...
Tempat wisata ramai dipenuhi pengunjung...
Liburan direncanakan...
Liburan diadakan...

Inikah makna dari hari natal??
Inikah natal yang sesungguhnya??


Palungan

Di palungan IA berada...
Bukan di hotel yang mewah...
Karena IA bersahaja...
Walau IA adalah anak Allah...

IA datang ke dunia...
Bukan untuk dilayani kita...
Melainkan untuk melayani manusia...
Supaya yang percaya tidak binasa...

IA hadir dalam rupa kita...
Karena ingin merasa hidup seperti manusia...
IA sama dengan kita...
Kecuali dalam hal dosa...

Bayi mungil di palungan...
Tertidur pulas dalam pelukan...
Sungguh inilah penggenapan dari firman...
Supaya manusia diselamatkan...


Mana semangatmu kawan

Ketika kau merasa sendirian...
Tidak ada yang peduli pada keadaanmu...
Mana semangatmu kawan...

Ketika kau merasa hidupmu penuh masalah...
Dan kau ingin berlari menghindar...
Mana semangatmu kawan...

Ketika kau merasa pelayananmu membosankan...
Dan kau ingin berhenti saja...
Mana semangatmu kawan...

Ketika kau merasa semua sia-sia...
Dan kau menyesali apa yang telah kau kerjakan...
Mana semangatmu kawan...

Ketika kau merasa tidak lagi ada jalan keluar...
Dan kau ingin diam terpaku saja...
Mana semangatmu kawan...

Ketika kau merasa tidak lagi ada harapan...
Dan kau ingin berhenti berdoa dan berusaha...
Mana semangatmu kawan...

Mana semangatmu kawan...
Mari kita bangkit...
Dan tunjukkan...
Bahwa kita masih punya semangat...

Aku tidak tau... sampai...

Aku tidak tau makna hidupku...
Sampai DIA yang hadir dan menawarkan arti hidup yang baru...

Aku tidak tau mengapa hidupku begitu rapuh...
Sampai DIA yang menyadarkan bahwa aku slalu ditopang tangan kasihNYA...

Aku tidak tau kenapa masalah bertubi-tubi datang kepadaku...
Sampai DIA yang memberi pengertian kepadaku bahwa aku harus belajar dengan menghadapi setiap masalahku...

Aku tidak tau kenapa harus berdoa...
Sampai DIA menyadarkan aku bahwa dalam doa DIA hadir...

Aku tidak tau kenapa harus saling mengasihi...
Sampai DIA mengajarkan kepadaku bahwa Allah sendiri adalah kasih dan ketika aku mengasihi Allah hadir...

Aku tidak tau kenapa harus memaafkan...
Sampai DIA menunjukkan bahwa memaafkan mendatangkan damai sukacita dan pemulihan...

Aku tidak tau kenapa Allah mau menjadi manusia dan kemudian disalib...
Sampai DIA memberitahukan kepadaku bahwa melalui saliblah aku dan kamu diselamatkan...

Selasa, 07 September 2010

Sang Penolong

Aku butuh seorang penolong...
Yang menolongku dari kekhawatiran...
Dengan membisikkan kata-kata yang menenangkan...

Aku butuh seorang penolong...
Yang menolongku dari keraguan...
Dengan membisikkan kata-kata yang memberi kepastian...

Aku butuh seorang penolong...
Yang menolongku dari kemarahan...
Dengan membisikkan kata-kata yang melembutkan hati...

Aku butuh seorang penolong...
Yang menolongku dari kesalahanku...
Dengan membisikkan kata-kata yang memberi pengampunan...

Aku butuh seorang penolong...
Yang menolongku dari kesendirian...
Dengan membisikkan kata-kata yang mengingatkan Tuhan selalu menyertaiku...

Aku butuh seorang penolong...
Yang menolongku dari keputusasaan...
Dengan membisikkan kata-kata yang memberi harapan baru...

Aku butuh seorang penolong...
Yang menolongku dari kemalasan...
Dengan membisikkan kata-kata yang menyemangati...


Aku butuh seorang penolong...
Dan aku tau hanya Yesus...
Sang Penolong sejati...
Yang sanggup melakukan itu semua...

Padang Doa

Gersang...
Tandus...
Kering...

Tak berdaya...
Tak bergairah...
Tak bersemangat...

Padang Doa yang kualami...
Seolah tak bertepi...
Entah sampai kapan semua begini...
Atau aku keburu mati...

Padang Doa yang sangat menyiksa ini...
Aku sudah tak tahan lagi...
Semua doaku terasa basi...
Berdoa sebentar rasanya sudah sehari...

Padang Doa cepatlah usai...
Karna aku segera ingin menikmati...
Saat-saat aku berdiam diri...
Duduk diam dalam hadirat Illahi...

Padang Doa yang telah kulalui...
Telah menjadi bagian dari memori...
Dan membuat aku semakin memahami...
Bahwa setiap fase harus dijalani...

Padang Doa yang akan datang nanti...
Semoga aku semakin mempersiapkan diri...
Agar aku tidak mati rohani lagi...
Hanya karena tahap yang harus kulalui ini...

Padang Doa Rohani...
Membuat aku semakin memahami...
Bahwa hidup sungguh tak berarti...
Tanpa ada campur tangan yang Illahi...

Semua akan binasa

Apa yang paling kau banggakan saat ini??
Orang Tuamu??
Saudara-mu??
Keluarga-mu??
Teman-mu??
Sahabat-mu??
Relasi-mu??
Kenalan-mu??
Rekanan-mu??
Studi-mu??
Gelar-mu??
Jabatan-mu??
Karier-mu??
Prestasi-mu??
Ketenaran-mu??
karya tangan-mu??
Pekerjaan-mu??
Usaha-mu??
Tempat tinggal-mu??
Pelayanan-mu??
Kekayaan-mu??
Kekuasaan-mu??
Kendaraan-mu??
Hobi-mu??
Pasangan-mu??


Semua akan binasa...
Karena tak ada yang kekal di dunia...
Bijaksanalah dalam menjalani hidup ini...
Supaya beroleh hidup kekal nanti...
Karena itulah yang abadi...
Kehidupan di Alam Surgawi...
Bersama Allah sendiri...
Dalam kebahagiaan abadi...


aku murid DIA

aku mau belajar dari Yesus cara berdoa...
Karena Ia sungguh setia dalam doaNya...

aku mau belajar dari Yesus cara mengajar...
Karena Ia mengajar dengan hikmat dan kuasa...

aku mau belajar dari Yesus cara menegur...
Karena Ia menegur dengan penuh wibawa...

aku mau belajar dari Yesus cara mengampuni...
Karena Ia mengampuni dan tidak lagi mengingat-ingat kesalahan orang...

aku mau belajar dari Yesus cara mengasihi...
Karena Ia mengasihi dengan memberikan diri...

aku mau belajar...
Dan Yesuslah guruku...

Aku tidak tau

Aku tidak tau kapan kiamat...
Tapi aku tau itu semakin dekat...

Aku tidak tau kenapa aku dilahirkan...
Tapi aku tau ada tujuan dari Tuhan...

Aku tidak tau hari depanku seperti apa...
Tapi aku tau Tuhan ada di sana...

Aku tidak tau kapan aku akan mati...
Tapi aku tau aku akan hidup abadi...

Aku tidak tau dimana Surga berada...
Tapi aku tau Tuhan akan tunjukkan dimana Surga berada...

Aku tidak tau bagaimana aku akan mati...
Tapi aku tau aku akan dibangkitkan setelah mati...

Aku tidak tau apa-apa...
Tapi aku tau Tuhan maha tau segalanya...
Dan DIA yang akan mengatur segalanya...
Tepat pada waktuNya...


Saudara tapi tak sedarah

Aku bersuka...
Kau berbagi denganku juga...
Aku berduka...
Kau juga setia dan ada...

Aku menyebutmu saudara...
Begitu juga kau menyebut aku saudara...
Karena kita berbagi suka dan duka...
Karena kita bersama berbagi rasa...

Kau punya keluarga sendiri di rumah...
Begitu pula aku sama saja...
Tapi kita selalu bersama...
Terlalu sering bersama...

Kita begitu akrab tertawa...
Kita begitu dekat dan erat...
Semua berpikir kita adalah saudara...
Tapi sebenarnya kita lebih dari sahabat...

Banyak hari telah kita lalui...
Banyak waktu telah kita lewati...
Itu semua tinggal memori...
Tapi semua sungguh berarti...

Walau tak berjanji sehidup semati...
Tapi kupercaya kau selalu di hati...
Karena kita sungguh sehati...
Dalam menggapai hidup penuh arti...

Kita bersaudara tapi tak sedarah...
Karena aku percaya ada yang mempersatukan kita...
Dia, Kristuslah yang mempersatukan kita...
Karena kita satu anggota tubuh dan Dialah kepalanya...

Senin, 06 September 2010

Kejujuran membawa Berkat

Kisah yang menarik dimana tetap mempertahankan prinsip menjadi orang baik dan harapan. David kuliah di fakultas perdagangan Arlington USA. Kehidupan kampusnya, terutama mengandalkan kiriman dana bulanan secukupnya dari orang tuanya. Entah bagaimana, sudah 2 bulan ini rumah tidak mengirimi uang ke David lagi. Di kantong David hanya tersisa 1 keping dollar saja. David dengan perut keroncongan berjalan ke bilik telepon umum, memasukkan seluruh dananya, yaitu satu keping uang logam itu, ke dalam telepon.

"Halo, apa kabar?" telpon telah tersambung, ibu David yang berada ribuan km jauhnya berbicara. David dengan nada agak terisak berkata: "Mama, saya tidak punya uang lagi, sekarang lagi bingung karena kelaparan." Ibu David berkata: "Anakku tersayang, mama tahu." "Sudah tahu, kenapa masih tidak mengirim uang?" David baru saja hendak melontarkan dengan penuh kekesalan pertanyaan tersebut kepada sang ibu, mendadak merasakan perkataan ibunya mengandung sebuah kesedihan yang mendalam. Firasat David mengatakan ada yang tidak beres, ia cepat-cepat bertanya, "Mama, apa yang telah terjadi di rumah?"

Ibu David berkata, "Anakku, papamu terkena penyakit berat, sudah lima bulan ini, tidak saja telah meludeskan seluruh tabungan, bahkan karena sakit telah kehilangan tempat kerjanya, sumber penghasilan satu-satunya di rumah telah terputus. Oleh karena itu, sudah 2 bulan ini tidak mengirimimu uang lagi, Mama sebenarnya tidak ingin mengatakannya kepadamu, tetapi kamu sudah dewasa, sudah saatnya mencari nafkah sendiri."

Ibu David berbicara sampai disitu, tiba-tiba menangis tersedu sedan. Di ujung telepon lainnya, air mata David juga "tes", "tes" tak hentinya menetes, dan ia berpikir Kelihatannya saya harus drop out dan pulang kampung. David berkata kepada ibunya, "Mama, jangan bersedih, saya sekarang juga akan mencari pekerjaan, pasti akan menghidupi kalian."

Kenyataan yang pahit telah membuat David terpukul hingga pusing tujuh keliling. Masih 1 bulan lagi, semester kali ini akan selesai, jikalau memiliki uang, barang 8 atau 10 dollar saja, maka David mampu bertahan hingga liburan tiba, kemudian menggunakan 2 bulan masa liburan untuk bekerja menghasilkan uang. Akan tetapi sekarang 1 sen pun tak punya, mau tak mau harus drop out.

Pada detik ketika David mengatakan "Sampai jumpa" kepada ibunya dan meletakkan gagang telpon itu, sungguh luar biasa menyakitkan, karena prestasi kuliahnya sangat bagus, selain itu ia juga menyukai kehidupan di kampus fakultas perdagangan Arlington tersebut. Sesudah meletakkan gagang telpon, pesawat telpon umum tersebut mengeluarkan bunyi gaduh, David dengan terkejut dan terbelalak menyaksikan banyak keping dollar menggerojok keluar dari alat itu.

David berjingkrak kegirangan, segera menjulurkan tangannya menerima uang-uang tersebut. Sekarang, terhadap uang-uang itu, bagaimana menyikapinya? Hati David masih merasa sangsi, diambil untuk diri sendiri, 100% boleh, pertama: karena tidak ada yang tahu, ke dua: dirinya sendiri betul-betul sedang membutuhkan. Namun setelah bolak-balik dipertimbangkan, David merasa tidak patut memilikinya. Setelah melalui sebuah pertarungan konflik batin yang hebat, David memasukkan salah satu keping dolar itu ke dalam telepon dan menghubungi bagian pelayanan umum perusahaan telepon.

Mendengar penuturan David, nona petugas pelayanan umum berkata, "Uang itu milik perusahaan telepon, maka itu harus segera dikembalikan (ke dalam mesin telepon)."

Setelah menutup telepon, David hendak memasukkan kembali keping logam uang itu, tetapi sekali demi sekali uang dimasukkan, pesawat otomat itu terus menerus memuntahkannya kembali. Sekali lagi David menelepon, dan petugas pelayanan umum yang berkata, "Saya juga tak tahu harus bagaimana, sebaiknya saya sekarang minta petunjuk atasan." Nada bicara David yang sendirian dan tiada yang menolong memancarkan getaran kesepian dan kuyu, nona petugas pelayanan umum sangat dapat merasakannya, menilik perkataan dari ujung telepon dia merasakan seorang asing yang bermoral baik sedang perlu dibantu.

Tak lama kemudian, nona petugas pelayanan umum menelepon ulang pesawat otomat yang sedang bermasalah itu. Dia berkata kepada David, "Saya telah memperoleh ijin dari atasan yang berkata uang tersebut untuk anda, karena perusahaan kami saat ini tidak mempunyai cukup tenaga, tak ingin demi beberapa dollar khusus mengirim petugas ke sana."

"Hore!", David meloncat saking gembiranya. Sekarang, uang logam itu secara sah menjadi miliknya. David membungkukkan badannya dan dengan seksama nenghitungnya, total berjumlah 9 dollar 50 sen. Uang sejumlah ini cukup buat David bertahan hingga bekerja memperoleh upah pertamanya pada saat liburan nanti. Dalam perjalanan ke kampus, David tersenyum terus sepanjang jalan. Iamemutuskan membeli makanan dengan menggunakan uang itu lantas mencari pekerjaan.

Dalam sekejap liburan telah tiba, David telah memperoleh pekerjaan sebagai pengelola gudang supermarket. Pada hari tersebut, David menjumpai boss perusahaan supermarket, menceritakan kepadanya tentang kejadian di telepon umum dan keinginannya untuk mencari pekerjaan. Si boss supermarket memberitahu David boleh datang bekerja setiap saat, tidak hanya pada liburan saja, sewaktu kuliah dan tidak terlalu sibuk juga boleh bergabung, karena boss supermarket merasa David adalah orang yang tulus dan jujur, terutama adalah orang yang seksama, membenahi gudang mutlak bisa dipercaya. David bekerja dengan sangat giat, boss sangat mengapresiasinya dan juga merasa kasihan. Si boss memberinya upah dobel.

Sesudah menerima gaji, David mengirimkan keseluruhan gajinya kepada sang ibu, karena pada saat itu David sudah mendapatkan info bahwa ia berhasil memperoleh bea siswa untuk satu semester berikutnya. Sesudah 1 bulan, uang dikirim balik ke David. Sang ibu menulis di dalam suratnya: "Penyakit ayahmu sudah agak sembuh, saya juga telah mendapatkan pekerjaan, bisa mempertahankan hidup. Kamu harus belajar dengan baik, jangan sampai kelaparan." Sesudah membaca surat itu, David menangis lagi. David tahu, meski orang tuanya menahan lapar, juga tidak bakal meminta uang kepada David yang sedang perlu dibantu. Setiap kali memikirkan hal ini, David berlinang bersimbah air mata, sulit menenangkan gejolak hatinya.

Setahun kemudian, David dengan lancar menyelesaikan kuliahnya. Setelah lulus, David membuka sebuah perusahaan, tahun pertama, David sudah mengantongi laba US $ 100.000. Ia senantiasa tak bisa melupakan kejadian di telepon umum. Ia menulis surat kepada perusahaan telepon tersebut: "Hal yang tak bisa saya lupakan untuk selamanya ialah, perusahaan anda secara tak terduga telah membantu dana US $ 9,50 kepada saya. Perbuatan amal ini, telah membuat saya batal menjadi pemuda drop out dan menuju kondisi miskin, bersamaan itu juga telah memberi saya energi tak terhingga, mendorong saya setiap saat tidak melupakan untuk berjuang. Kini saya mempunyai uang, saya ingin menyumbang balik sebanyak US $ 10.000 kepada perusahaan anda, sebagai rasa terima kasih saya."

Boss perusahaan telpon bernama Bill membalasnya dengan surat yang dipenuhi antusiasme: "Selamat atas kesuksesan kuliah anda dan usaha yang telah berkembang. Kami kira, uang tersebut adalah uang yang paling patut kami keluarkan. Ini bukannya merujuk pada $9,50 yang dikembalikan dengan $10.000, melainkan uang itu telah membuat seseorang memahami sebuah petuah tentang prinsip tertinggi kehidupan."

So, di saat-saat paling sulit, Pertama : Jangan melupakan harapan sudah ada di depan mata. Kedua: Jangan lupa menjaga moralitas.

Setelah 20 tahun telah berlalu, bagaimana dengan David? Di kota Chicago, Amerika, terdapat sebuah gedung mewah, yang tampak luarnya menyerupai sebuah bilik telepon umum, itu adalah gedung perusahaan ADDC. Pendiri perusahaan ADDC, Presiden Direkturnya ialah David, selain itu juga David adalah salah satu penyumbang terbesar untuk badan amal.

Akar dari TUHAN

Seorang tukang kebun mencoba mengadakan penelitian sederhana.  Ia menanam dua tanaman yang sama pada lahan yang sama.  Yang membedakan hanyalah bagaimana cara dia merawat tanaman tersebut.

Tanaman yang pertama disirami secara rutin tiap pagi sore, sedangkan tanaman yang kedua disirami dua hari sekali.

Ketika tanaman itu bertumbuh cukup besar, tiba waktunya untuk menguji kekuatan akar tersebut.

Perbedaannya cukup mencolok.
Dibutuhkan waktu kurang dari dua menit untuk mencabut akar dari tanaman yang pertama.

Untuk tanaman yang kedua,dibutuhkan waktu lebih lama yaitu empat menit untuk bisa mencabutnya!

Mengapa hal itu bisa terjadi?

Tanaman yang pertama cukup dimanjakan dengan air yang ia dapat dengan mudah, sehingga akarnya tidak berusaha mencari ke tanah yang lebih dalam.

Sedangkan tanaman yang kedua karena mendapat suplai air yang lebih sedikit, maka mau tidak mau akarnya mencari ke sumber air sehingga didapatinya akarnya jauh lebih kuat karena masuk lebih dalam ke tanah.

Cara TUHAN  mendidik kita tak jauh beda dengan illustrasi tersebut.

Bayangkan saja jika TUHAN memanjakan kita dengan mengabulkan semua doa yang kita minta atau tidak pernah mengijinkan penderitaan dan masalah hidup.

Tentu ini akan membuat kita jadi orang yang manja. Tak hanya itu, kita akan menjadi orang yang cengeng.

Akibatnya akar iman kita tidak kuat dan ketika permasalahan terjadi, dengan mudahnya kehidupan kita tumbang!

TUHAN sangat mengasihi kita, itu sebabnya DIA selalu mendewasakan dan melatih akar iman kita.

Mengijinkan penderitaan, masalah, tekanan hidup atau keadaan yang tidak menyenangkan, dengan harapan bahwa akar iman kita terus mencari “Sumber” yang sejati.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda memilih untuk menjadi orang yang manja dengan akar yang rapuh, ataukah menjadi orang yang didewasakan oleh TUHAN?

Tanpa masalah, kita hanya akan menjadi orang yang manja dan dengan akar iman
yang rapuh.

Minggu, 05 September 2010

-- Hidup ini adalah tentang persepsi dan pilihan, bagaimana kita memandang segala sesuatu dan kemudian menentukan pilihan berdasarkan pandangan tersebut --

S I A L

Anda mungkin sering mendengar atau bahkan mengucapkan kata-kata sejenis ini:
"lagi sial dia"
"sial bener saya ini"
"duhh!! pake sial lagi"
"kasihan, lagi sial"
Bagi beberapa orang sial adalah suatu keadaan yang definitif...
Tapi bagi saya sial atau tidak adalah masalah persepsi... bagaimana anda memandang suatu keadaan... memandang suatu kondisi...

Beberapa waktu yang lalu, adik saya mengalami dua kali kecelakaan...
Insiden pertama, ketika dalam perjalanan pulang dari kampus motor saya yang dikendarainya menabrak mobil yang baru keluar dari tempat parkir di EX. Hasil akhirnya motor saya "patah leher" (bersyukur dia baik-baik saja, hanya lecet ringan di kaki)

ini hasilnya:



Insiden kedua ketika dalam perjalanan pulang dari kantor saya di kawasan Gading Serpong, Tangerang. Mobil yang dikendarai beradu dengan mobil lain. Dan hasil akhirnya, bemper mobil yang rusak parah (sayang blom sempat diabadikan dan sekarang sedang dalam masa pemulihan di bengkel) dan diskusi yang ngotot di pos polisi selama 4 jam (jam 18.00 - jam 22.00 lewat).

Dari kedua insiden yang saya ceritakan di atas, beberapa orang berpendapat adik saya sedang sial (bahkan adik saya sendiri berpendapat demikian). Tetapi bagi saya, kedua insiden ini adalah kesempatan yang baik untuk belajar.Insiden pertama mengajarkan supaya lebih berhati-hati dalam berkendara (apalagi keadaan di Jakarta yang semakin tidak ramah untuk berlalu lintas) sedangkan pada insiden kedua, kesempatan untuk belajar bahwa "damai" di jalan memang lebih baik daripada berurusan di pos polisi yang bertele-tele dan sangat menyita waktu dan energi. Belajar untuk bersikap tenang dalam mengatasi suasana yang tidak bersahabat dan penuh emosi, belajar untuk mengendalikan amarah, belajar bernegosiasi dan belajar bersikap tegas dalam mengambil keputusan.

Bagi saya setiap peristiwa bukan masalah beruntung atau tidak...
Bukan masalah sial atau tidak...
Tapi adalah tentang mau belajar atau tidak...
Mau mengambil pelajaran atau tidak...


-- Hidup ini adalah tentang persepsi dan pilihan, bagaimana kita memandang segala sesuatu dan kemudian menentukan pilihan atas pandangan itu --
jalani hidup ini setapak demi setapak... selangkah demi selangkah... nikmati setiap saat... belajar dari setiap peristiwa... jangan sesali yang telah lalu... syukuri dan berterima kasihlah sesering mungkin...

Sabtu, 04 September 2010

Tok...tok... Ini Aku...

Tok...tok...
Ini Aku...
yang sedang mengetuk pintu hatimu...
Maukah kau membukanya untukKu...

Tok...tok...
Ini AKu...
Aku ingin masuk kedalam hatimu...
Dan memberi engkau hidup yang baru...

Tok...tok...
Ini Aku...
Aku ingin membersihkan hatimu...
Yang kotor karena iri hati dan dengki...

Tok...tok...
Ini Aku...
Yang ingin membuka jendela hatimu...
Supaya ada kesegaran baru dalam hidupmu...

Tok...tok...
Ini Aku...
Aku ingin mengisi hatimu...
dengan kasihKU yang sempurna...

Tok...tok...
Ini Aku...
Aku ingin menetap dalam hatimu...
Dan berkarya dalam dirimu...

Tok...tok...
Ini Aku...
Tuhanmu...
Allahmu...



Hujan

Musim hujan telah tiba...
Bumi kembali disiram dengan segera...
Dibasahi laksana pelipur lara...
Dari panas terik yang membara...

Musim hujan telah tiba...
Becek disini dan disana...
Membuat sebagian orang menggerutu dan kecewa...
Tapi sebagian orang menjadi tertawa bahagia...

Musim hujan telah tiba...
Mari kita semua berdoa...
Supaya jangan lagi ada musibah...
Karena datangnya banjir yang melanda...

Musim hujan telah tiba...
Mari kita semua beraksi dan berjaga...
Agar kita selalu waspada...
Terhadap segala kemungkinan yang ada...

Terima Apa Adanya

angan lihat mawar dari duri yang bisa melukai saja...
Tapi lihat juga indah kelopaknya ketika merekah...

Jangan lihat manusia dari kelemahannya saja...
Tapi lihat juga bahwa dalam dirinya ada citra Allah...

Jangan lihat bencana hanya mendatangkan musibah saja...
Tapi lihat juga hikmah kasih dibalik setiap peristiwa...

Jangan lihat hujan hanya mendatangkan banjir saja...
Tapi lihat bagaimana hujan memberi kesejukan bagi kita...

Jangan lihat matahari dari teriknya saja...
Tapi lihat bagaimana tanaman bertumbuh karena sinarnya...


Jangan hanya melihat dari segi yang baik atau buruknya saja...
Terimalah semua apa adanya...
Karena semua tercipta dengan sempurna...
dan sangat baik adanya...

Meditasi

Diam bukan berarti tidak sadar...
Sadar akan keberadaan diri dan sekitar...
Hening bukan berarti termenung...
Tetapi hening dalam renungan...

Tangan terkatup bukan berarti tidak terbuka...
Hati justru terbuka pada yang maha kuasa...
Kaki bersila bukan berarti diam dan pasrah...
Melainkan bergerak menggapai sang sabda...

Mata tertutup bukan berarti tak peduli...
Melainkan mencoba melihat dengan mata hati...
Mulut terkatup bukan berarti tak berkata-kata...
Tetapi berdoa dengan hati bukan kata...

Berdoa dengan kesadaran...
Berdoa dalam keheningan...
Berdoa dalam hati...
Itulah meditasi...


Tuhan beri aku kekuatan

Tuhan beri aku kekuatan...
untuk menghadapi keegoisan...

Tuhan beri aku kekuatan...
untuk menghadapi ketakutan...

Tuhan beri aku kekuatan...
untuk menghadapi kelemahanku...

Tuhan beri aku kekuatan...
untuk menghadapi dosa...

Tuhan beri aku kekuatan...
untuk menghadapi maut...

Tuhan beri aku kekuatan...
untuk menghadapi saat-saat terkelam...

Tuhan beri aku kekuatan...
untuk menghadapi kedaginganku...

Tuhan beri aku kekuatan...
untuk menghadapi kegagalan...

Tuhan beri aku kekuatan...
untuk menghadapi godaan...

Tuhan beri aku kekuatan...
untuk menghadapi tipu daya iblis...

Tuhan beri aku kekuatan...
untuk menghadapi himpitan dunia...

Tuhan beri aku kekuatan...
untuk menghadapi badai dunia...

Tuhan beri aku kekuatan...
untuk menghadapi kekhawatiran...

Tuhan beri aku kekuatan...
untuk menjalani hidup ini...


Semakin Bodoh

Tuhan biarkan aku semakin bodoh dihadapanMU...
Supaya aku tidak menjadi sombong...

Tuhan biarkan aku semakin bodoh dihadapanMU...
Supaya aku makin mengandalkanMU...

Tuhan biarkan aku semakin bodoh dihadapanMU...
Supaya aku terus belajar dariMU...

Tuhan biarkan aku semakin bodoh dihadapanMU...
Supaya aku tidak cepat puas dengan apa yang telah kupelajari...

Tuhan biarkan aku semakin bodoh dihadapanMU...
supaya aku tidak pernah menjauh daripadaMU...


Kaos Rohani

Kaos Rohani...
Dibuat dengan sepenuh hati...
Terkadang sampai kesal setengah mati...

Kaos Rohani...
Dibuat dengan penuh Kreasi...
Terkadang dikritik tidak tau seni...

Kaos Rohani...
Dibuat supaya bisa memberkati...
Terkadang yang desain malah sakit hati...

Kaos Rohani...
Dibuat dengan penuh imajinasi...
Terkadang dianggap desain basi...

Kaos Rohani...
Dibuat dengan segala perasaan dan emosi...
Semoga bisa mengingatkan kita pada Sang Illahi...

Egoiskah Aku

Saat teman sibuk mencari dana...
Aku ingin istirahat di rumah...
egoiskah aku??

Saat teman sedang bergumul...
Sementara aku sedang hang out...
egoiskah aku??

Saat teman sedang patah hati...
Sementara aku sedang berbunga-bunga...
egoiskah aku??

Saat teman sedang sibuk dengan pekerjaannya...
Sementara aku pulang kerja lebih awal...
egoiskah aku??

Saat teman sedang pelayanan...
Aku ingin refreshing...
egoiskah aku??

Egoiskah aku??
Jikalau aku tidak mengikuti kehendak kalian??
Atau egoiskah kalian??
Jika aku hanya mengikuti kehendak kalian??

Kamis, 02 September 2010

Jangan berdoa nanti tetapi sekarang

Jangan berdoa ketika keadaan kacau saja...
Berdoalah sekarang ketika semua baik-baik saja...

Jangan berdoa ketika sedang sedih saja...
Berdoalah sekarang ketika semua masih bergembira...

Jangan berdoa ketika engkau sedang susah saja...
Berdoalah sekarang ketika engkau sedang bahagia...

Jangan berdoa ketika engkau sedang kehilangan saja...
Berdoalah sekarang ketika engkau sedang memiliki...

Jangan berdoa ketika engkau sedang marah saja...
Berdoalah sekarang ketika engkau sedang sabar...

Jangan berdoa ketika engkau sedang kecewa saja...
Berdoalah sekarang ketika engkau sedang bangga...

Jangan berdoa nanti...
Tetapi berdoalah sekarang...
Karena sekarang engkau ingat...
Dan nanti engkau akan lupa...