Selasa, 03 Agustus 2010

Pujian dari hati

Ketidakadaan musik dan pemusik dalam suatu acara persekutuan doa seringkali dianggap menjadi kendala dalam pujian dan penyembahan. Banyak kali tim menjadi bingung dan panik ketika tidak ada musik dalam persekutuan doanya. Merasa ada yang "kurang", merasa ada yang "hilang".

Salah satu cara yang sering dilakukan adalah dengan "mengimpor" pemusik dari luar Persekutuan Doanya.
Musik memang merupakan elemen penting dalam pujian dan penyembahan, tetapi musik bukanlah esensi dari pujian. Musik memang membantu dalam pujian. Tapi musik bukan inti dari pujian. Musik memberikan ritme dan semangat, tapi musik bukanlah segalanya dalam pujian.

Pujian tetap dapat dinaikkan tanpa musik, pujian tetap bisa dikumandangkan tanpa alunan melodi.
Pujian tidak terbatas pada alat musik dan pemusik. Pujian tidak seharusnya dibatasi oleh nyanyian saja.
Pujian yang sejati datangnya dari hati yang menyembah, Pujian yang sejati datangnya dari hati yang bersyukur.


-- pujian datangnya dari hati, bukan dari senar gitar atau tuts keyboard --



2 komentar:

Anonim mengatakan...

setuju bangeett... tp alat musik sangat membantu juga se nuz... :)..
krn musik itu, bisa menyentuh dasar paling dlm dari jiwa seseorang...
but, jgn tergantung sama alat musik..
itu yg tidak boleh...:)

Vincentius YanuZ Xu mengatakan...

Jangan jadikan ketiadaan musik sebagai penghambat untuk memuji dan menyembah... :)