Rabu, 11 Januari 2012

Benteng Doa

Benteng merupakan bangunan untuk pertahanan selama peperangan. Idealnya benteng harus dibangun dengan kokoh sehingga tidak mudah diterobos atau bahkan dirubuhkan oleh pihak lawan. Manusia sudah membangun benteng beribu2 tahun yang lalu. Pada awalnya benteng dibuat secara sederhana (hanya tembok tebal), dalam perkembangannya benteng dibangun sesuai dengan kebutuhan sehingga akhirnya memiliki bentuk dan fungsi yang lebih kompleks. Tidak jarang benteng dilengkapi dengan peralatan yang canggih dan menara-menara pengawas, hal ini tentu menunjukkan betapa perlunya menjaga supaya benteng tetap kokoh berdiri. Dengan adanya menara, benteng selain untuk bertahan juga untuk memantau daerah sekitar.

Uraian di atas menggambarkan bagaimana seharusnya kita membangun kehidupan doa kita, bagaimana doa-doa kita menjadi benteng untuk melawan panah api si jahat, bagaimana doa-doa kita menjadi kubu pertahanan dari gempuran dunia dan kuasa-kuasa jahat dan bagaimana doa-doa kita menjadi pelindung bagi seisi kota yang kita jaga. Benteng doa kita harusnya dibangun dengan iman yang benar, yang taat dan yang setia sebagai batu-batu dasarnya dan dengan pertobatan dan silih  sebagai perekat yang kuat. Benteng doa harus dibangun dengan tinggi dan kokoh yang berarti pembangunan benteng harus dilakukan terus menerus (berdoa terus menerus tanpa jemu-jemu) tanpa  lupa memperbaiki bagian-bagian yang rusak (pembenahan kehidupan doa) karena tanpa fondasi yang kuat, benteng doa dapat runtuh rata dengan tanah sewaktu-waktu. 

Menara doa juga perlu dibangun untuk membantu kita memantau serangan lawan (kepekaan dalam hidup doa) sehingga kita semakin dimudahkan dalam mengetahui siapa yang menjadi lawan kita dan senjata serta jenis serangan seperti apa yang digunakan untuk menggempur benteng pertahanan kita. Dengan demikian kita semakin dimudahkan untuk mematahkan serangan lawan.

Dari filosofi membangun benteng kita belajar untuk berjaga-jaga dan waspada (mungkin saja musuh sebenarnya sudah hendak menyerang, namun hal itu tidak jadi dilakukan karena melihat benteng kita yang kokoh berdiri), lebih baik kita berprinsip membangun benteng tapi akhirnya tidak terpakai (tidak diserang musuh) daripada kita lengah dan kemudian musuh menyerang tanpa kita bertahan dengan benteng sehingga musuh masuk dan memporak porandakan semua yang ada. 



Senin, 09 Januari 2012

Kangen Pelayanan

Semalam aku melihat foto teman-teman pelayanan di Persekutuan Doa, sambil melihat satu per satu.... aku kembali merasakan kerinduan untuk pelayanan.... Rindu untuk bersatu hati berdoa dan berusaha memberikan sekecil apa pun untuk kemuliaanNya....

Aku disadarkan dalam 2 tahun terakhir ini aku terlalu asik dengan pekerjaanku.... pekerjaan yang menyita sebagian besar hariku... Terlalu asik cari duit...:P Tapi secara jujur aku akui, hidupku jadi membosankan.... Hari-hari cuma dihabiskan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.... Yang kadang pekerjaan tersebut juga sangat menguras tenaga dan emosi..... Hidup seolah hanya untuk mencari uang.....

Semalam aku mulai mendoakan supaya Tuhan boleh mengijinkan aku umtuk kembali melayani DIA dalam persekutuan doa.... Dan pikiranku mulai diisi dengan kemungkinan-kemungkinan pelayanan yang bisa kulakukan... Aku menjadi kembali bersemangat untuk menjalani hari-hari yang penuh dengan aktifitas pelayanan....

Semoga Tuhan mendengarkan niat baikku ini dan mengabulkannya.... :)

Senin, 02 Januari 2012

Doa di awal tahun

"semoga di sepanjang tahun ini, aku lebih bisa mendekatkan diri kepadaMu"
Itulah doa sederhanaku di awal tahun 2012 dan doa itu membawaku kepada pemikiran yang lebih realistis..... menjadi permenunganku.... "Apa yang akan Tuhan lakukan agar aku semakin dekat pada DIA?"


Ada begitu banyak cara Tuhan membuat kita semakin dekat pada DIA... salah satunya adalah dengan masalah...  Kadang masalah merupakan cara yang efektif buat Tuhan supaya kita mendekat padaNya.... Karena manusia adalah tipikal lemah yang suka mengadu.... suka cengeng... dan Tuhan tau itu :P


Kadang Tuhan sengaja membiarkan kita mengalamai masalah (-masalah) supaya kita sadar dari kesombongan kita, kita sadar dengan kerapuhan kita dan kita sadar bahwa kekuatan kita sendiri ada batasnya.... Ya, kita adalah manusia yang mempunyai kelemahan dan keterbatasan..... Toh bukankah dengan masalah yang ada hidup kita juga semakin berwarna (kadang kita malah bisa bersyukur dengan adanya masalah, karena adanya masalah itu mengkondisikan kita untuk belajar dan mendapat pengalaman yang berharga)....


Berangkat dari pemikiran itu, kita dihadapkan pada pilhan, mau melalui hidup (sepanjang tahun) ini dengan kekuatan sendiri atau memilih untuk menyertakan Tuhan... Masalah tetap akan ada, rintangan dan tantangan tak akan hilang.... yang berbeda hanya sikap dan cara pandang kita akan itu semua.... Mau pesimis atau optimis.... mau mengeluh atau bersyukur.... mau bersemangat atau hanya meratapi....


Pilihan tetap ada ditangan kita.... termasuk mau melibatkan Tuhan atau tidak....