Sabtu, 31 Juli 2010

St. Mikael

~St. Mikael~

Malaikat Agung...

yang dipenuhi kebijaksanaan Illahi...

penyembah sempurna Sang Sabda yang menjelma...

yang dimahkotai kehormatan dan kemuliaan...

pangeran perkasa bala tentara Tuhan...

pembawa panji Tritunggal Maha Kudus...

pelindung Surga...

penuntun dan penghibur Israel...

kemegahan dan benteng Gereja peziarah...

kehormatan dan kebahagiaan Gereja jaya...

cahaya para malaikat...

benteng kaum beriman...

kekuatan mereka yang berjuang bagi panji-panji Salib...

cahaya dan keyakinan jiwa-jiwa saat ajal...

penolong yang pasti...

pertolongan pada saat kemalangan...

pelaksana hukuman abadi...

penerima jiwa-jiwa setelah ajal...

penghibur jiwa-jiwa di api penyucian...

pangeran yang termashyur...

kekuatan dalam pertempuran...

penakluk Setan...

yang menggentarkan Setan...

panglima laskar surgawi...

bentara kemuliaan Illahi...

sukacita para malaikat...

yang terberkati di antara pilihan Tuhan...

pembela kebenaran...

hamba Tuhan...

perantara surgawi...

penopang umat Allah...

pelindung Gereja kudus...

pemohon bagi segala bangsa yang memuliakanmu...

pembawa panji keselamatan...

malaikat perdamaian...

penuntun jiwa-jiwa kepada Cahaya Abadi...

penguasa surga...

pangeran kami...

pembela kami...


(Pada Pesta Malaikat Agung, 29 September)

Harmoni Warna Kehidupan

Warna-warni hidup ini...
Saling mendominasi...
Saling menyaingi...

Warna-warni hidup ini...
Saling berbagi...
Saling melengkapi...

Warna-warni hidup ini...
Kadang menyedihkan...
Kadang menyenangkan...

Warna-warni hidup ini...
Kadang suka...
Kadang duka...

Warna-warni hidup ini...
menjadikan hidup penuh harmoni...
menjadikan hidup penuh arti...

Kasih yang Menyinari

Berjemur di alam terbuka...
Menikmati hangatnya pelukan mentari...
Bersama Sang Alam...
Menikmati cerahnya pancaran wajah mentari...

Pancaran Sinar Mentari...
Menyinari seluruh permukaan bumi...
Hanya yang bersembunyi...
Yang tidak bisa menikmati...

Pancaran Sinar Mentari...
Memberi kehangatan di pagi hari...
Pancaran Sinar Mentari...
Memberi sukacita di dalam hati...

Kasih Tuhan layaknya Sang mentari....
S'lalu menyinari...
S'lalu melingkupi...
S'lalu memberkati...

Kasih Tuhan layaknya Sang mentari...
S'lalu membangkitkan...
S'lalu menghangatkan...
S'lalu menyemangatkan...


Doa sang teratai


Sang teratai di tengah kolam...
Berada dalam kesempurnaan dengan alam...
Bersatu padu dengan cakrawala...
Berharmonisasi dengan warna...

Akar yang terjuntai panjang...
menandakan kesetiaan yang tak lekang...
Bunga yang merekah indah...
Menunjukkan bakti dan sembah...

Angin berhembus kencang...
Rintik hujan berjatuhan...
Tetap pada keadaan yang tenang...
Sang teratai tak tergoyahkan...

Seperti pendoa yang duduk bersila...
Demikianlah daun Sang teratai berada...
Memberikan inspirasi kepada manusia...
Seharusnya bagaimana kita berdoa...

Bulan dan Matahari

Pujian sang Matahari:

Wahai Rembulan, dindaku...
Sungguh lembut cah'ya birumu...
Membawa keelokan di malam hari...
Menyinari bumi yang telah sunyi...

Engkau menemani sang bintang...
Memancarkan kerlap kerlip yang cemerlang...
Engkau yang menjadi gugusan malam...
Membawa suasana damai tenteram...

Dindaku, Rembulan...
Senyummu menghiasi malam-malamku...
Membangkitkan kerinduan padamu...
Kala engkau hadir dengan indah purnamamu...



Pujian sang Bulan:

Kakanda, Sang Mentari...
Penguasa di pagi hari...
Sinar kuning keemasanmu...
Membangkitkan semangat hidup yang baru...

Engkau membangkitkan Sang Fajar...
Dengan terbitmu dari ufuk timur...
Pancaran sinarmu...
Memberikan harapan hidup yang baru...

Kakanda, Sang Mentari...
Kemilau cah'yamu yang berani...
Menjadikan aku berseri-seri...
Menantikan saat perjumpaan di senja hari...

Bulan dan Matahari:

Engkau yang menciptakan bumi...
Dan kami Rembulan dan Mentari...
Sungguh betapa kami harus mensyukuri...
Betapa kami telah diberi dan diberkati...

Kami Matahari dan Bulan...
Mengucapkan terima kasih kepadaMU, Tuhan...
KasihMU sungguh menyempurnakan kami...
Untuk terus menyelimuti bumi yang KAU cintai...

Alpha dan Omega

Alpha dan Omega...
Awal dan akhir...
Engkau yang menciptakan langit dan bumi...
Engkau juga yang akan mengakhiri...

Alpha dan Omega...
Awal dan akhir...
Engkau yang menciptakan manusia...
Engkau juga yang memanggilnya kembali...

Alpha dan Omega...
Awal dan akhir...
Engkau yang memulai kehidupan...
Engkau juga yang membangkitkan pada harinya...

Alpha dan Omega...
Awal dan akhir...
Engkau yang memberi...
Engkau juga yang mengambil kembali...

Alpha dan Omega...
Awal dan akhir...
Engkau yang memulai...
Engkau juga yang akan mengakhiri segalanya...
Amin...


Kupu-Kupu pergumulan

Ulat menggeliat...
Daun menjadi tumpuan...
Ulat menggeliat...
Tidak ada satu pun yang berkenan melihat...

Waktu datang membisikkan kepada ulat...
Bahwa Sang Ulat tak perlu lagi menggeliat...
Karena telah tiba saatnya...
Sang ulat harus berhenti sesaat...

Saat bagi sang ulat menemukan keheningannya...
Saat bagi sang ulat menenun kediamannya...
Sang Ulat berdiam dalam kepompongnya...
Sang Ulat berdoa dalam kekosongannya...

Gerak sang ulat menjadi terhambat...
Gerak sang ulat menjadi tertambat...
Ruang sempit menjadi kediamannya sekarang...
Ruang sempit menjadi tahtanya sekarang...

Sang waktu kembali datang...
Menyapa sahabatnya Sang ulat...
Namun kini Sang ulat telah berubah...
Menjadi kupu-kupu yang penuh warna...

Kupu-Kupu yang menghiasi...
Kupu-kupu yang indah berseri...
Memancarkan keagungan Alam berseri...
Memancarkan keindahan Sang Illahi...

Cahaya dalam Kelam

Gelap...
Sunyi...
Hening...
Dingin...

Aku takut...
Aku Ngeri...
Aku Cemas...
Aku meratap...

Dimanakah aku berada...
Kemanakah aku harus melangkah...
Tidak ada petunjuk tidak ada arah...
Karena semua kelam dan gelap gulita...

Lalu aku melihat seberkas titik...
Seberkas titik di ujung sana...
Jauh sekali, seolah tak bisa didekati...
Jauh sekali, Tak bisa diraih....

Tapi aku terus melangkah...
melangkah, dan terus melangkah...
Akhirnya aku sampai kepada satu tempat...
Aku tidak melihat lagi terang itu...

Aku melihat sekeliling...
Kemana perginya cahaya itu...
Lalu perlahan aku menyadari...
Aku kini berada dalam terang itu...

Cahaya itu telah menuntunku...
Membawaku ke dalam terang...
Sehingga aku dapat melihat...
Melihat diriku apa adanya...

Terang itu telah menjadi tanda...
Betapa hidupku begitu berharga...
Karena aku adalah citra Allah...
Yang sungguh indah di mataNya...


Jumat, 30 Juli 2010

Bahasa Tubuh Sang Pendoa

Aku ingin memuji Tuhan...
Jiwaku haus akan air kehidupan...
Aku ingin menyapa DIA...
Rohku rindu bersekutu denganNYA...

Aku berlutut....
Menandakan kerendahan hatiku...
Memohon pengampunan dan pertolongan dariMU...
Ini aku Tuhan dalam segala kemanusiaaanku...
Ini aku Tuhan dalam segala kerapuhanku...

Aku duduk...
Menandakan hati dan budiku yang terbuka...
Terbuka pada diriMU, Tuhanku...
Mari nyatakan kehendakMU...
Supaya aku semakin memahami apa yang menjadi kerinduanMU...

Aku berdiri...
Menandakan kesiapanku...
Kesiapanku untuk jadi alatMU...
Mewartakan kabar sukacitaMU...
Kemana pun KAU menempatkanku...

AKu berlutut...
Aku duduk...
Aku berdiri...
Aku berdoa kepadaMU...


-Bilik Rekonsiliasi-

Ku langkahkan kakiku...
Masuk ke dalam ruang pengakuan...
Ku mantapkan hatiku...
Mohon Pengampunan dari Tuhan...

Ku tutup pintu ruang pengakuan...
Ku buka hatiku pada Tuhan...
Ku akui segala salah dan khilafku...
Kar'na ku tau Tuhan mengendaki itu...

Tuhan, aku benci dosaku...
Tuhan, aku menyesali dosaku...
Tuhan, ini pintaku kepadaMU...
Sucikan dan kuduskanlah aku...

Tuhan, kemana lagi aku kembali...
Kalau tidak kepadaMu, ya Allahku...
Tuhan kemana aku harus pergi...
Kalau tidak kepada Engkau, yang memeliharaku....

Tuhan ampunilah dosaku...
Kubayar semua penitensiku...
Kuterima absolusi yang memberkatiku...
Supaya aku semakin dekat erat padaMU...

Terima Kasih, Tuhan...
Pengampunan yang KAU b'ri....
Kini t'lah pulihkanku...


Mengendus Sang Kudus

Seekor anjing berlari, dia menggonggong...
Ekornya bergoyang ke kanan ke kiri...
Dia menyongsong...
Menyongsong tuannya yang datang...
Menyongsong tuannya yang semakin mendekat...

Dia mengendus tuannya, menyadari kehadirannya...
Dia membiarkan tuannya memeluknya...
Dia mengenali tuannya...
Dia mencintai tuannya...

Kar'na dia tau...
tuannya mengenalinya...
tuannya mencintainya...

Mari kita mengendus Tuhan, menyadari kehadiranNya...
Mari kita membiarkan Tuhan memeluk kita...
Mari kita belajar mengenal Tuhan...
Mari kita belajar mencintai Tuhan...

Kar'na sudah seharusnya kita menyadari...
Tuhan mengenal kita...
Tuhan mencintai kita...


Lautan yang menampung Kasih

Saat mata memandang...
Terhampar lautan luas membentang...
Pikirku melayang...
Betapa luar biasa Karunia Tuhan...

Dalam anganku...
Terbayang betapa luas dan dalamnya lautan...
Dalam benakku...
Terlintas betapa besar daya tampung sang lautan...


Saat pagi hari....
mentari memulai hari dengan menampakan diri dari lautan...
Dikala senja datang berganti...
mentari kembali menyelam masuk ke relung lautan...

Terbayang betapa lautan dapat menampung kasih Tuhan...
Kasih Tuhan yang tak pernah berkesudahan...
Terbayang KasihNYA yang memenuhi sampai ke jurang lautan...
Memenuhi kebutuhan kasih seluruh makhluk ciptaan...

Dalamnya lautan dapat diukur...
Namun tidak dengan dalamnya hati manusia...
Betapa harus kita bersyukur...
S'bab kasihNYA tak pernah terukur jua dalam hati manusia...


Alam Sang Guru Sejati

Alam mengajarkan banyak hal...
Karena alam lebih berpengalaman dari manusia...
Alam mengajarkan banyak hal...
Karena alam lebih bijaksana dari manusia...

Alam disakiti manusia...
Alam tidak akan diam saja...
Alam bukan pendendam...
Alam hanya mengajarkan manusia supaya hidup tenteram...

Manusia sudah seharusnya belajar dari alam...
Manusia harus belajar memahami alam...
Karena Alam adalah timbal balik...
Karena Alam adalah sebab dan akibat...

Mari kita menjadikan alam sebagai sahabat...
Supaya manusia semakin bermanfaat...
Mari jadikan alam sebagai Guru yang sejati...
Supaya manusia semakin diberkati...

Alam kembali menegur melalui gempa bumi dengan kekuatan 7,3 Skala Richter di Tasikmalaya.
(Rabu, 2 September 2009 Pukul 14:55 WIB)

Kamis, 29 Juli 2010

Aku mau pelayanan kalau...

"Aku mau pelayanan kalau..."
ada yang anter jemput...

"Aku mau pelayanan kalau..."
ada yang mau ajak makan abis pelayanan...

"Aku mau pelayanan kalau..."
ada acara makan-makan...

"Aku mau pelayanan kalau..."
ada waktu luang...

"Aku mau pelayanan kalau..."
ada stipendium...

"Aku mau pelayanan kalau..."
ada kendaraan...

"Aku mau pelayanan kalau..."
lagi bete ngga ada kerjaan...

"Aku mau pelayanan kalau..."
lagi ngga ada ujian...

"Aku mau pelayanan kalau..."
lagi bosen...

"Aku mau pelayanan kalau..."
lagi seneng...

"Aku mau pelayanan kalau..."
lagi rajin aza...

"Aku mau pelayanan kalau..."
lagi ribut ama ortu, pacar, temen ato tetangga...

"Aku mau pelayanan kalau..."
lagi ngga banyak tugas...

"Aku mau pelayanan kalau..."
bisa ketemu si "dia"...

"Aku mau pelayanan kalau..."
bisa ngetop...

"Aku mau pelayanan kalau..."
ngga ada kerjaan...

"Aku mau pelayanan kalau..."
ngga ada musuh gw...

"Aku mau pelayanan kalau..."
ngga hujan...

"Aku mau pelayanan kalau..."
ngga nginep...

"Aku mau pelayanan kalau..."
ngga ke luar kota...

"Aku mau pelayanan kalau..."
ngga pulang malem...

"Aku mau pelayanan kalau..."
dipuji...

"Aku mau pelayanan kalau..."
dibayarin...

"Aku mau pelayanan kalau..."
semua uda beres...

"Aku mau pelayanan kalau..."
pesertanya rame...

"Aku mau pelayanan kalau..."
umatnya minimal sekian...

"Aku mau pelayanan kalau..."
pembicaranya bukan si...

"Aku mau pelayanan kalau..."
yang bantu aku si....

"Aku mau pelayanan kalau..."
tempatnya bukan di...



"Aku mau pelayanan..."
Tapi juga banyak maunya...

Perkataan Tuhan

Jika engkau menghendaki pertumbuhan iman...
Bacalah Firman Tuhan...
Sebab iman tumbuh dari pendengaran...
Pendengaran akan Firman Tuhan...

Jika Engkau mencintai Kristus...
Cintailah Kitab Suci...
Sebab Penyangkalan terhadap Kitab Suci...
Berarti penyangkalan terhadap Kristus...

Jika Engkau mengalami kegelapan dalam hidupmu...
Bacalah Firman Tuhan...
Sebab Firman Tuhan itu pelita bagi kakiku...
Dan terang bagi jalanku...

Jika Engkau mencari pedoman abadi dalam kehidupan...
Carilah Firman Tuhan...
Sebab walau Langit dan bumi akan berlalu...
Tetapi perkataan Tuhan tidak akan berlalu...


--Pada Bulan Kitab Suci 2009--


Ekaristi Pagi

Aroma hijau rerumputan...
Semarak kicau burung bersahutan...
Angin sejuk membawa kedamaian...
Secercah sinar mentari di kejauhan...

Langkah kaki silih berganti...
Menuju gereja tempat Allah menanti...
Lonceng gereja berdentang berbunyi...
Mengundang semua hadiri Misa Pagi...

Memulai hari dengan menyapa Sang Illahi...
Datang kepada Allah memohon kekuatan Illahi...
Terima Allah dalam rupa hosti...
Menatap masa depan yang penuh arti...

Terima karunia Allah di awal hari....
Tak sabar aku menjalani hari...
Membawa Allah dalam diri...
Mewartakan kasih dengan memberi...

Ekaristi di fajar hari...
Membawa semangat dalam diri...
Walau badai silih berganti...
Hidup tetap memberkati...


--Kehidupan Pendoa--

Aku hidup kar'na aku bernafas...
Tapi nafasku bukan nafas biasa...
Nafasku adalah doaku...
Karena aku adalah Pendoa...

Sama seperti hidup...
Jika tidak bernafas maka aku akan mati...
Begitu juga hidupku sebagai Pendoa...
Akan mati jika aku tidak berdoa...

Tiap hari aku bernafas...
Begitu juga tiap hari aku berdoa...
Tiap saat aku membutuhkan nafas...
Begitu juga tiap saat aku membutuhkan doa...

Kadang aku mengalami sesak nafas...
Begitu juga dengan doaku kadang terasa sesak...
Tapi aku tetap membutuhkan nafas, doaku...
Karena jikalau tidak aku akan mati...

Aku tak ingin berhenti bernafas...
Aku tak ingin berhenti berdoa...
Karena jika itu semua terjadi...
maka aku menjadi mati...


Pelangi Liturgi



Warna warni Liturgi...
Tiap warna memiliki arti...

Warna Putih dan Kuning...
Warna Suci dan Emas...
Awal kehidupan baru...
Kemurnian sempurna...
Ketidaksalahan...
Terang yang tak terpadamkan...
Kebenaran mutlak...
Kejayaan yang penuh kemenangan...
Kemuliaan Abadi...

Warna Merah...
Warna Api dan Darah...
Penumpahan darah dari Para Martir yang jaya...
Kesiapsediaan untuk mengikuti teladan Para Martir yang mati demi iman...

Warna Hijau...
Warna musim semi...
Kontemplatif dan Tenang...
Menyegarkan...
Manusiawi...

Warna Ungu...
Kebijaksanaan...
Keseimbangan...
Sikap berhati-hati...
Mawas diri...
Pertobatan...
Penyerahan Diri...
Permohonan belaskasihan dan kerahiman Tuhan...

Warna Hitam...
Ketiadaan...
Kegelapan...
Pengurbanan...
Malam...
Kematian...
Kesedihan dan kedukaan hati...

Musim Berganti



Musim berganti...
Allah tidak berganti...
Musim berganti...
Allah tetap setia menanti...

Musim berganti...
Allah tidak berhenti...
Musim berganti...
Allah tetap memberkati...

Musim berganti...
Allah tetap mengerti...
Musim berganti...
Allah tetap perduli...

Musim berganti...
Allah tetap abadi...
Musim berganti...
Allah tetap Illahi...

--Tangan yang menerima Hosti--

Hosti Suci...
Manna Surgawi...
Pemberi kehidupan Abadi...

Hosti Suci...
Karunia Illahi...
Pemberian Allah sendiri...

Hosti Suci...
Diberikan dengan penuh kasih...
Kepada tangan yang menerima...
Sebagai bukti cinta...

Tangan yang menerima...
Sudah sepantasnya kau berbangga...
Karena Allah berkenan singgah...
Dalam tanganmu yang terbuka...

Tangan yang menerima...
Jangan lagi engkau berbuat dosa...
Karena engkau telah menyentuh Allah...
Dalam keadaanmu yang sungguh fana...


Yang Satu

Kau yang Esa...
Kau yang mulia...
Kau yang perkasa...
Kau yang disebut Alfa dan Omega...

Kau yang setia...
Kau yang bijaksana...
Kau yang berkuasa...
Kau yang bertahta...

Kau yang menyelidiki...
Kau yang mengadili...
Kau yang menghakimi...
Kau yang mengampuni...

Kau yang perduli...
Kau yang mengerti...
Kau yang memberi...
Kau yang mencukupi

Kau yang memerintah...
Kau yang disembah...
Kau yang terindah...
Kau yang termegah...

Kau yang diagungkan...
Kau yang diluhurkan...
Kau yang dibesarkan...
Kau yang ditinggikan...

Kau yang dahsyat...
Kau yang bersahabat...
Kau yang berhikmat...
Kau yang berdaulat...

Kau yang satu...
Allah pemersatu...
Sumber kuatku...
Gunung batu dan keselamatanku...


Perjumpaan-perjumpaan yang Indah

Kala mentari menyapa di pagi hari...
KAU sudah menanti diriku lagi....
Di balik tirai tabernakel suci...
Dalam kesetiaan yang mendalam KAU hadir menanti...

Dalam Ekaristi yang kudus dan Suci...
Kau datang membawa kasih...
Menawarkan Kasih yang tidak pernah mati...
Kasih dari Sang Illahi yang kekal abadi...

Kala mentari menutup hari...
KAU masih setia menanti...
Dengan tatapan yang penuh kasih...
Sungguh aku tak bisa menahan diri...

Perjumpaan-perjumpaan yang indah...
Selalu mengundang aku setiap hari...
Melalu karya keselamatan abadi...
Dalam wujud Roti dan Anggur terberkati...

Perjumpaan-perjumpaan yang indah....
Sungguh Engkau hadir dalam hidupku kini...
Membuat ku makin tak bisa melepaskan diri...
Dari senyum dan pelukanMU yang abadi...


--Bulan nan Suci--

Bulan nan Suci...
Saat mempersiapkan hati...
Kembali Putih...
Kembali Fitri...

Bulan nan Suci...
Saat mempersiapkan diri...
Kembali berbudi...
Kembali berbakti...

Bulan nan Suci...
Saat mempersiapkan hati...
Semakin bersahaja...
Semakin bijaksana...

Bulan nan Suci...
Saat mempersiapkan diri...
Semakin bermartabat...
Semakin bersahabat...

Bulan nan Suci...
Saat melihat hati...
Saat berbenah diri...

Bulan nan Suci...
Mari kita tunaikan sepenuh hati...
Supaya semakin hari...
Manusia kita menjadi semakin berarti...

Selamat menunaikan ibadah Puasa sahabat...
Semoga hati dan pikiran kita menjadi semakin dekat...


warna warni Penyembah Allah

Warna ceria....
Tanda sang Penyembah dengan pujian dan tarian yang gembira


Warna kelabu....
Tanda sang Penyembah dengan lagu yang syahdu


Warna pelangi...
Tanda sang Peyembah dengan segala jati diri


Warna Kelam....
Tanda sang Penyembah dengan keheningan yang mendalam


Warna Warni penyembah Allah...
Menyembah DIA dengan berbagai warna...
Saling memberi Saling Mengisi...
Membawa harmoni bagi tahta Illahi...

Tarian Sang Pendoa

Suasana sepi tak berarti sendiri...
Dalam keheningan temukan ketenangan...
Ada suka ada duka...
Semua silih berganti membawa makna...

Gundah Gulana menjadi sirna...
Syukur dan Puji mengalun menjadi sembah....
Nyanyian dan kidung menyapa Sang Pencipta...
Dalam gerak dan bahasa semua saling membahana...

Membawa Jiwa dan Raga...
Menyatu kembali dengan Sang Esa...
Hidup menjadi indah...
Karena dekat Sang Maha Kuasa...

Tangan terkatup, hati terbuka....
Kaki bersila tanda berserah...
Mari menyapa Sang Kudus yang Mulia...
Karena Ia berkenan menyapa ciptaanNya...

Dalam hembusan nafas terucap namaNya
Dalam pikiran teringat kasihNya...
Sungguh nikmat menjadi Pendoa...
Hingga waktu menjadi tak terasa...

Mari berkenan singgah dihatiku, ya Allah...
Kar'na aku milikMu sesungguhnya...
Mari tinggal dalam diriku, ya Allah...
Karna hanya Engkaulah yang ku cinta...

Ku tau kau hanya iri

Aku sedang bahagia...
Kau bilang: "itu tidak selamanya..."

Aku dekat dengan Tuhan...
Kau bilang: "kasihan tidak ada teman..."

Aku dekat dengan orangtua...
Kau bilang: "anak mama..."

Aku setia kawan...
Kau bilang:"dasar, kurang kerjaan"

Aku pergi berdoa...
Kau bilang: "tumben ingat dosa..."

Aku pergi ke gereja...
Kau bilang: "akhirnya takut neraka..."

AKu pergi beribadat...
Kau bilang: "akhirnya bertobat..."

Aku pergi menyendiri...
Kau bilang: "pasti mau atur strategi..."

Aku pergi ke luar negeri...
Kau bilang: "tidak cinta negeri..."

Aku punya materi...
Kau bilang: "itu hasil korupsi..."

Aku suka memberi...
Kau bilang: "itu pasti hasil mencuri..."

Aku rajin berkarya...
Kau bilang: "banyak gaya..."

Aku rajin bekerja...
Kau bilang: "cari muka..."

Aku naik pangkat...
Kau bilang: "pasti hasil menjilat..."

Aku punya usaha meningkat pesat...
Kau bilang: "pasti pakai jimat..."


Wahai engkau yang ada di sana...
Janganlah engkau iri hati...
Belajarlah engkau menjadi bijaksana...
Supaya kita dapat saling memberi arti...



aku mau kamu mengerti....

Aku mau kamu mengerti....
Malah kamu membela diri...

Aku mau kamu mengerti....
Tapi kamu sibuk sendiri...

Aku mau kamu mengerti....
Malah kamu asik sendiri...

Aku mau kamu mengerti....
Tapi kamu makin menjadi-jadi...

Aku mau kamu mengerti....
Malah kamu bilang aku menggurui...

Aku mau kamu mengerti....
Tapi kamu hanya janji....

Aku mau kamu mengerti....
Malah tidak pernah kau pahami...

Aku mau kamu mengerti....
Tapi kamu tak pernah menepati...

Aku mau kamu mengerti....
Malah kamu menjauh pergi...

Aku mau kamu mengerti....
Tapi aku malah ditinggal sendiri....

Akhirnya aku mengerti....
Bahwa aku yang kurang mengerti...

Insani dan Illahi

Dalam diri ada dua sisi......
Insani dan Illahi...

Memulai hari dengan lari pagi....
juga berdoa di misa pagi...
Karena manusia, Insani dan Illahi...

Hendak menutup hari dengan mimpi....
Tidak lupa menyapa Sang Illahi....
Karena manusia, Insani dan Illahi...

Sibuk kerja sana sini....
Tidak lupa Sang Pemberi Riz'ki...
Karena manusia, Insani dan Illahi...

Mau menang atas diri sendiri....
Tapi juga belajar mengasihi...
Karena manusia, Insani dan Illahi...

Mau mementingkan diri sendiri....
Tapi juga tahu pentingnya memberi diri...
Karena manusia, Insani dan Illahi...

Banyak dosa silih berganti....
Tidak lupa minta Allah mengampuni...
Karena manusia, Insani dan Illahi...

Kadang merasa hanya sendiri...
Kadang merasa Tuhan menyertai...
Karena manusia, Insani dan Illahi...

Mengandalkan kekuatan sendiri...
Juga memohon pertolongan Illahi...
Karena manusia, Insani dan Illahi...

Niat hati mau korupsi...
Setelah termenung jadi malu hati...
Karena manusia, Insani dan Illahi...

Kadang dugem sampai pagi...
Jadi malu kalau sudah meditasi...
Karena manusia, Insani dan Illahi...

Kadang merasa hidup tak berarti....
Tapi percaya semua Indah pada waktuNya nanti....
Karena manusia, Insani dan Illahi...

Semua ini manusiawi....
Maka kita perlu Sang Illahi...
Supaya kita semua utuh menjadi....
Manusia yang Insani dan yang Illahi...

Merdeka Sang Pemberani nan Suci

Pekik kemerdekaan membahana...
Mengingatkan kembali perjuangan para pendahulu kita...
Satu tujuan satu arah....
Kemerdekaan yang telah kita terima...

Namun kini kemerdekaan telah berubah makna...
Bukan hanya sekedar fisik belaka...
Karena kemerdekaan lebih dari itu semua....
Kemerdekaan harus mencakup jiwa dan raga...

Merah Putih berkibarlah....
Tak sebatas hanya pada ujung tiang bendera.....
Merah Putih berjayalah....
Menjadikan kebangaan bagi nusa dan bangsa

Untuk engkau yang merdeka....
Jangan sekali-kali engkau menjadi lengah....
Hanya karena perubahan dunia...
Yang mengaburkan berbagai makna...

Pengorbanan belum berakhir...
Perjuangan harus tetap diukir...
Jayalah Neg'riku...
Jayalah Indonesiaku...


Merdeka!!! Merdeka!!!
Pada hari kemerdekaannya....
Negeriku yang tetap berjaya...
17081945 - 17082009

Arti "pelayanan"

Pelayanan = apa???

Apakah Pelayanan = memimpin lagu dan doa dalam satu/dua jam selama acara Persekutuan Doa??

Apakah Pelayanan = tampil dalam satu/dua jam dan menyanyikan beberapa lagu yang telah dilatih selama berhari-hari/berminggu-min
ggu??

Apakah Pelayanan = memainkan alat musik tertentu selama satu/dua jam selama acara Persekutuan Doa berlangsung??

Apakah Pelayanan = mengatur dan mempersiapkan segala macam peralatan yang akan dipergunakan selama acara Persekutuan Doa berlangsung??

Apakah Pelayanan = menyimpan dan merekam semua kegiatan yang terjadi selama acara Persekutuan Doa dalam bentuk foto dan video??

Apakah Pelayanan = duduk di depan mengoperasikan OHP atau laptop dengan berbagai program menampilkan slide selama acara Persekutuan Doa berlangsung??

Apakah Pelayanan = tersenyum berjam-jam dan mengucapkan kata "selamat datang" menyambut orang yang sama sekali tidak kita kenal yang datang ke Persekutuan Doa??

Apakah Pelayanan = mengucapkan nubuatan/sabda pengetahuan untuk meneguhkan dan memberi teguran selama acara Persekutuan Doa berlangsung??

Apakah Pelayanan = menyediakan waktu dan tenaga untuk antar/jemput teman, pembicara, Romo/suster supaya menghadiri acara Pesekutuan Doa??

Apakah Pelayanan = berdiri di depan mimbar membawa alkitab dan menyampaikan materi selama 30/45 menit??

Apakah Pelayanan = tidak makan dan berdoa selama kurun waktu tertentu untuk membawakan ujud doa kepada Tuhan??

Apakah Pelayanan = mengucapkan beberapa kata selama beberapa menit atau jam kepada Tuhan atas kebutuhan seseorang??

Apakah Pelayanan = mengumpulkan beribu-ribu umat supaya hadir dalam satu acara Kebangunan Rohani Katolik??

Apakah Pelayanan = tampil dalam satu/dua jam dan menarikan beberapa tarian yang telah dilatih selama berhari-hari/berminggu-minggu??

Apakah Pelayanan = memerankan karakter tertentu selama beberapa jam di hadapan umat yang hadir??

Apakah Pelayanan = mengadakan acara menginap selama berhari-hari dengan judul retret ini itu supaya peserta menyadari masih ada yang namanya Tuhan??

Apakah Pelayanan = mengadakan acara misa penyembuhan, misa di alam terbuka dan segala macam misa kreatif??

Apakah Pelayanan = mengadakan ziarah dengan mengunjungi berbagai Goa Maria untuk berdoa rosario bersama??

Apakah Pelayanan = mencari dana sana sini, untuk kegiatan persekutuan doa, dengan segala kreasi dari berjualan sampai mengamen di pinggir jalan??

Apakah Pelayanan = memberikan materi berupa uang untuk kegiatan-kegiatan rohani sebagai donatur??

Apakah Pelayanan = memberi santunan dan perhatian kepada orang jompo, anak jalanan dan anak panti asuhan??

Apakah Pelayanan = ke Rumah Sakit memperhatikan dan mendoakan pasien yang sedang di rawat karena beragam penyakit??

Apakah Pelayanan = mengunjungi penjara, menyapa dan berdoa bersama para tahanan??

Apakah Pelayanan = mendahulukan keluarga daripada kegiatan-kegiatan rohani yang telah dipersiapkan selama berminggu-minggu/berbulan-bulan??

Apakah Pelayanan = menulis beberapa paragraf atau halaman mengenai berbagai problematika kehidupan dan solusinya supaya yang membaca lebih banyak berefleksi??

Apakah Pelayanan = menyediakan waktu berjam-jam untuk mendengar keluh-kesah orang yang bercerita tentang pergumulan dalam hidupnya??

Apakah Pelayanan = meng-update status FB dengan ayat-ayat Alkitab dan mengingatkan tentang Tuhan??


Yang pasti....
Pelayanan = memberi yang terbaik kepada Tuhan.......

Untuk dia yang telah pergi....

Langit mendung menjadi tanda...
Angin bertiup membawa duka....
Kini ia telah tiada......
Seseorang yang sungguh berharga.....

Semasa hidupnya telah memberi rasa...
Seolah-olah tak ada yang lebih berharga....
Kini semua menjadi hampa....
Karena ia telah tiada....

Semua t'lah terjadi, janganlah disesali....
Tetapi mari kita semua mendoakan....
Karena hidup hanyalah sekali....
Sangatlah sayang kita sia-siakan.....

Aku berlari dengan tujuan tak pasti....
Mencoba berpaling dari semua ini....
Sungguh tak habis kumengerti....
Mengapa harus dia yang terpilih....

Dalam tangisku aku berdoa...
Memohon Tuhan memberi tanda...
Namun aku tak berdaya....
Karena hanya Allah yang Maha Kuasa...

Selamat pergi engkau yang berharga....
Karena hidup penuh misteri dan tanya....
Semoga engkau segera berada.....
Di Surga indah nan mulia....


In Memoriam.....
Diana Natalia Williamto
26121983 - 15082009

Tuhan, ini aku kembali

Ruangan putih dengan dekorasi.....
Penuh dengan manusia di sana sini.....
Ada yang menangis, ada yang tersenyum penuh arti....
Sebenarnya apa yang sedang terjadi....

Aku memasuki ruangan mencari sesuatu yang lebih pasti.....
Dalam langkah kakiku aku meniti.....
Mencari sesuatu dibalik semua ini....
Pasti ada sesuatu yang telah terjadi....

Tanpa sadar aku telah berdiri....
Di depan semua orang aku sendiri....
Ku melihat aku di dalam peti.....
Ya, itulah aku yang telah mati......

Tentu saja aku mengenali....
Karena itulah tubuhku selama ini....
Yang kubawa ke sana ke mari....
Mencari arti dalam hidup ini....

Aku mendengar alunan melodi...
Terdengar sedih namun menenangkan hati.....
Karena ini lagu meditasi.....
Yang menenangkan aku dikala sendiri.....

Aku melihat ke lain sisi......
Ada cahaya yang menyinari.....
Memancarkan kemilau yang berarti.....
Terpancar di dinding begitu banyak memori.....

Tanpa sadar aku menatapi.....
Satu per satu foto aku resapi.....
Inilah hidupku selama ini....
Yang penuh dengan sukacita di dalam hati.....

Banyak sekali relasi dan komunikasi....
Yang telah kujalin selama ini......
Sunggu indah memori ini....
Menjadikan hidup sangat berarti.....

Sungguh tak pernah ada penyesalan di hati.....
Karena aku tau, ku t'lah memberi arti.....
Walau tak banyak yang ku sadari...
Tapi ini semua telah memberkati.....

Inilah saat yang telah dinanti......
Ketika hidup di dunia harus diakhiri....
Sebab ada kehidupan lain yang harus dijalani....
Walau di Purgatorium harus menanti...

Sebab ada yang tak sempurna dalam diri....
Dosa yang membawa maut abadi....
Tapi aku tau Tuhanku bermurah hati....
Mengampuni aku dengan rahmat yang Illahi......

Tuhan ini aku kembali....
Kehadirat Bapa yang Illahi....
Karena Jiwaku 'kan abadi.....
Tinggal bersamaMU dalam kebahagiaan Surgawi.....

Rabu, 28 Juli 2010

5D

Ini bukan tentang teknologi tercanggih.....
Ini bukan tentang teknologi USG terbaru....
Ini juga bukan tentang kelanjutan dari film 4D.....

5D ini adalah singkatan......
5D mengandung suatu arti....

Kalau di gedung wakil rakyat kita, MPR....
5D terdiri dari.....
Datang.... (datang rapat walau agenda tidak jelas)
Duduk.... (kadang sampai tertidur)
Diam.... (diam karena tidur?? ato memang semua sudah "diatur")
Dengar... (dengarkan saja yang berpidato tanpa perlu menyanggah, apalagi mengerti maksudnya)
Duit... (inilah hasilnya dari ke-4 hal tersebut di atas)

Tapi dalam misa, singkatan ini berubah....
5D menjadi terdiri dari....
Datang.... (datang memenuhi undangan Tuhan, atau karena sudah pasrah, tidak ada jalan lain)
Duduk.... (ada yang di belakang,ada yang di depan, tergantung kebutuhan atau pemandangan)
Diam... (diam karena khusyuk, atau diam karena dilarang, atau karena ada yang sedang tidur??)
Dengar... (dengar kotbah, atau dengar umat sebelah yang asik cekikikan karena gosip terbaru)
Doa.... (inilah yang diharapkan, berdoa, menyapa sang khalik)


Lilin Doa

Di Goa Maria setelah misa....
banyak umat hendak menaikkan doa.....
memohon petunjuk dari Yang Illahi....
meminta penyertaan Illahi....

ada yang berlutut.....
ada yang bersujud....
ada yang duduk....
ada yang tertunduk....

namun ada yang menarik hati......
melihat lilin dengan lidah api yang menari-nari....
ya.... itulah lilin doa yang terbakar api.....
saling berbagi saling menyinari.....

Dalam romantisme dan melodi tari.....
datanglah sang angin, berhembus, membuat beberapa lilin terhenti....
terhenti membagikan terangnya....
terhenti membawa pesan yang terkandung didalamnya....

Sampai tibalah sang waktu....
membawa harapan yang baru.....
seorang pendoa datang dengan muka yang terharu......
menyalakan lilin yang baru.....

Dengan lilin ditangan....
disapanyalah lilin-lilin yang padam.....
dengan halusnya belaian....
dikobarkan kembali cah'ya yang menjadi kelam....

Itulah sang lilin doa....
yang saling menyapa....
dalam segala daya....
dalam segala upaya....

menjaga terangnya supaya tetap bercahaya....
membawa daya sukacita.....
untuk menyinari sang dunia....
yang semakin tak berdaya.....

-- melihat dan mendengar --

Tuhan menyatakan diriNya kepada manusia...
Melalui peristiwa kelahiran Yesus di dunia...
Allah menyapa manusia...
Menjelma menjadi manusia...
Mengambil rupa sebagai seorang hamba...
Allah begitu mengasihi manusia...
Sehingga IA mengutus putera-Nya...
Yesus adalah sang sabda yang menjelma...
Sabda bahagia yang menjadi manusia...
Yesus 100% Allah...
Yesus 100% manusia...
Ia serupa dengan manusia...
Hanya berbeda tidak berdosa...
Pribadi Yesus menjadi pribadi yang paling menarik perhatian dunia...
PribadiNya tidak pernah habis menjadi bahan berita dan wacana...
Nama Yesus pun penuh kuasa...
Nama yang mengatasi segala nama...
Melalui namaNya banyak pemulihan terjadi...
Melalui namaNya banyak penyembuhan terjadi...
Mengenal pribadi Yesus adalah rahmat dari Allah...
Yang tak ternilai dengan apa pun juga di dunia...
Mengenal Allah dan kerajaanNya adalah harta yang berharga...
Karena ngengat dan karat tidak akan merusakkannya...

"Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya" (Mat 13:16-17)